Presiden Ukraina Zelensky Mendesak Israel untuk Menghentikan Operasi Militer di Gaza
downtownvancouver.net – Dalam konferensi keamanan tahunan Dialog Shangri-La yang diadakan di Singapura pada akhir pekan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluarkan seruan tajam kepada Israel untuk menghentikan operasi militernya di Gaza, menyoroti krisis kemanusiaan yang mendalam di kawasan tersebut.
Detail Pernyataan:
Dalam pidatonya, Zelensky mengakui hak Israel untuk mempertahankan diri terhadap serangan-serangan dari Hamas, namun mengungkapkan keprihatinan mendalam atas kondisi kemanusiaan yang parah di Gaza, yang saat ini dikepung oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF). “Sejak Israel memulai operasinya di Gaza, krisis kemanusiaan yang serius telah terjadi,” ujar Zelensky pada Selasa (4/6/2024).
Dukungan Ukraina:
Zelensky menambahkan bahwa Ukraina siap untuk membantu dengan pengiriman bantuan ke wilayah tersebut, menegaskan kepatuhannya terhadap hukum internasional: “Hukum internasional harus dihormati,” katanya. Selain itu, Presiden Ukraina juga menyatakan dukungan negaranya terhadap pengakuan kedaulatan negara Palestina bersamaan dengan Israel, yang menurutnya akan membantu mengakhiri konflik.
Pernyataan Lebih Lanjut:
“Ukraina akan mengakui dua negara: Israel dan Palestina,” kata Zelensky. “Dan kami akan berupaya untuk mendesak Israel agar menghentikan operasi militer, sehingga konflik ini dapat berakhir tanpa merugikan lebih banyak warga sipil.”
Konteks Lebih Luas:
Zelensky juga menyampaikan bahwa perhatian dunia yang terfokus pada Gaza telah mengalihkan fokus dari konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia, yang berlangsung sejak 2022. “Kita sudah bisa melihat konsekuensi dari pengalihan perhatian komunitas internasional karena tragedi di Timur Tengah,” ujarnya dalam wawancara dengan Associated Press (AP) tahun lalu.
Posisi Israel terhadap Rusia:
Berbeda dengan banyak negara Barat, Israel belum menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan juga menolak pengiriman senjata ke Kiev.
Lebih dari 36.000 warga Palestina telah tewas sejak Israel melancarkan operasi militernya di Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober. Presiden AS Joe Biden baru-baru ini menyatakan bahwa Israel telah mengusulkan gencatan senjata baru kepada Hamas, termasuk pembebasan sandera Israel yang masih tertahan.