Kemendikdasmen Bongkar Kecurangan Massal di SPMB 2025: Dari Kursi Bayaran hingga Dokumen Palsu

downtownvancouver.net – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengungkap empat temuan mencengangkan dalam pelaksanaan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) 2025. Tim investigasi internal berhasil membongkar berbagai praktik curang yang mencederai asas keadilan dan transparansi seleksi. Hasil penyelidikan ini menunjukkan bahwa sejumlah oknum terlibat aktif dalam permainan kotor yang merugikan peserta lain.

Modus Jual Beli Kursi Terselubung di Kampus Ternama

Temuan pertama menunjukkan praktik jual beli kursi di beberapa perguruan tinggi negeri favorit. Oknum panitia dan perantara bekerja sama untuk menjual kursi kepada peserta dengan bayaran mencapai ratusan juta rupiah. Transaksi ini terjadi di luar sistem resmi SPMB dan melibatkan data palsu untuk menutupi jejak. Kemendikdasmen telah mengidentifikasi 27 kasus yang melibatkan kampus di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.

Pemalsuan Dokumen Akademik dan Identitas Peserta

Investigasi juga mengungkap pemalsuan dokumen dalam skala besar. Peserta menggunakan ijazah palsu, rapor rekayasa, bahkan mengganti identitas agar bisa mengikuti jalur prestasi. Beberapa di antaranya memakai jasa pihak ketiga yang menyediakan dokumen dengan harga mahal. Petugas verifikasi sempat luput karena dokumen palsu ini disusun secara profesional dan menyerupai aslinya.

Penggunaan Joki Saat Ujian Berlangsung

Modus ketiga yang terkuak yaitu penggunaan joki selama ujian. Pelaku menggandakan kartu identitas dan menggunakan teknologi canggih agar joki dapat menggantikan peserta secara langsung. Di salah satu lokasi ujian, petugas menemukan joki yang membawa perangkat pengintai berbentuk kancing baju. Penyelidikan mencatat sedikitnya 18 kasus serupa di berbagai wilayah Indonesia.

Manipulasi Nilai Oleh Oknum Panitia Lokal

Temuan keempat melibatkan manipulasi nilai oleh oknum panitia lokal. Mereka mengubah hasil seleksi demi mengakomodasi peserta tertentu yang sebelumnya telah membayar sejumlah uang. Proses manipulasi berlangsung di tahap input data sebelum pengumuman hasil. Kemendikdasmen segera menonaktifkan sistem dan mengganti personel yang terlibat dalam praktik tersebut.

Kemendikdasmen Janji Evaluasi Total Sistem SPMB

Kementerian tidak tinggal diam. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Dr. Rahmat Gunawan, menyatakan bahwa kementerian akan mengevaluasi total sistem SPMB. Pihaknya akan menggandeng lembaga antikorupsi dan aparat hukum untuk menindak tegas semua pihak yang terlibat. Reformasi sistem seleksi akan menjadi fokus utama dalam tahun ajaran mendatang.

Penegakan Hukum dan Perlindungan Hak Peserta Jujur

Kemendikdasmen menegaskan komitmen mereka untuk melindungi hak peserta yang mengikuti seleksi secara jujur. Langkah hukum akan segera ditempuh terhadap pelaku dan institusi yang terbukti melanggar aturan. Kementerian juga mengajak masyarakat untuk melaporkan indikasi kecurangan agar pelaksanaan SPMB ke depan berlangsung adil dan transparan.