Lamanya Jam Pembelajaran Di Sekolah Indonesia
Sektor yang penting dan diperhitungkan oleh suatu bangsa adalah pendidikan. Oleh karena itu, setiap bangsa juga memiliki sistem atau peraturan yang mengatur bagaimana pendidikan diselenggarakan di negara tersebut, termasuk model pendidikan yang disukai, kurikulum yang diajarkan, dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk belajar. Aturan serupa telah ditetapkan di Indonesia, salah satunya menyangkut jumlah waktu belajar siswa. Bergantung pada tingkat pendidikan, rata-rata waktu belajar adalah antara 6-7 jam per hari, meskipun mungkin berbeda di setiap daerah atau sekolah.
Untuk tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia, kelas biasanya dimulai pada pukul 06:30. Siswa juga akan belajar tanpa istirahat sampai setidaknya jam 12. Namun, ada kemungkinan bahwa periode pembelajaran yang lebih lama benar-benar membuat pembelajaran menjadi tidak efektif dan menghalangi siswa untuk mengasimilasi materi secara maksimal. Masa belajar yang lebih lama mungkin tampak normal dan masuk akal untuk diterapkan.
Menurut para ahli, waktu terbaik bagi otak untuk belajar adalah antara 10 hingga 14 jam. M. dan 2 hal. M. karena otak memproduksi lebih banyak kortisol, hormon stres, pada saat itu, sehingga seseorang lebih mudah untuk fokus. Oleh karena itu, pembelajaran akan lebih maksimal jika berlangsung dalam waktu dan waktu yang lama tersebut, sehingga memungkinkan siswa untuk lebih berkonsentrasi dalam memahami pelajaran. Namun, lamanya proses pembelajaran tidak berarti bahwa siswa tidak akan dapat memahami pelajaran sepenuhnya. Siswa akan tetap bisa berkonsentrasi dalam belajar dengan menyiasati pemberian jeda atau istirahat dalam setiap beberapa menit pembelajaran.
Baca Juga : Dampak Dari Budaya Asing Bagi Indonesia
Lebih banyak fokus perlu ditempatkan pada ketersediaan istirahat ini. Pada umumnya, sekolah yang menggunakan waktu belajar 6 jam sehari hanya memberikan satu kali istirahat kepada siswa yang berlangsung antara 15 sampai 30 menit. Untuk sementara, siswa harus beristirahat beberapa kali untuk mendapatkan kembali perhatian mereka dan memahami pelajaran yang diajarkan. Sebuah penelitian di Universitas Illinois menyarankan untuk memberikan jeda sekitar 5-15 menit setiap 60 menit beraktivitas atau belajar agar otak kita bisa lebih berkonsentrasi.
Tentu saja bisa, namun peran guru dibutuhkan untuk pandai-pandai mengakali pemberian waktu jeda sebelum, setelah, atau di sela-sela pembelajaran agar siswa tidak bosan dan dapat berkonsentrasi kembali setelah di jam sebelumnya juga memperoleh pelajaran lain. Pemberian waktu istirahat tidak perlu memberikan waktu kepada siswa untuk istirahat, makan, atau bersenang-senang di luar kelas. Jeda dapat digunakan untuk mencairkan suasana atau bermain game dengan siswa yang tidak melibatkan pelajaran dari guru. Mereka juga dapat digunakan untuk memberikan siswa waktu luang 5 sampai 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
Karena banyaknya mata pelajaran yang harus diajarkan kepada siswa, waktu belajar yang panjang mungkin tidak dapat dihindari. Agar pembelajaran yang diberikan tidak sia-sia, penting juga untuk memperhatikan fokus dan konsentrasi siswa ketika mereka menyerap.